Jumat, 19 November 2010

MAJIKAN DAN TIGA KARYAWAN

Syahdan, ada seorang majikan yang memiliki 3 karyawan yang memiliki karakter berbeda-beda ;
Karyawan Pertama ; berprilaku baik, dalam urusan pekerjaan ia selalu sempurna bahkan lebih dari bidang tugasnya disaat diperlukan, sedang urusan gaji tidak pernah memperhitungkan, tujuan ia bekerja adalah memberikan kepuasan kepada majikan atas pekerjaannya, bahkan jika majikannya mengalami kemunduran usaha, iapun ikut sedih ia merasakan apa yang dirasakan majikannya, namun jika usaha majikannya maju ia tidak banyak  menuntut, ia ikut gembira. Terhadap karyawan ini, sang majikan memperlakukan amat istimewa, segala kebutuhan dia hingga kebutuhan keluarganya dicukupi kendati karyawan ini tidak pernah meminta.

Karyawan Kedua; berprilaku baik, dalam urusan pekerjaan ia profesional, bekerja berdasarkan beban tugas dan standar gaji yang diterima, ia sangat memperhitungkan waktu, tenaga dan gaji yang diperoleh, diluar itu ia tidak mau terlibat, termasuk jika usaha majikan mundur ia tak pernah perduli.Terhadap Karyawan ini majikan memperlakukan juga profesional sesuai beban tugas yang diberikannya, dan tidak terlibat dalam urusan tetek bengek yang menyagkut karyawan ini di luar bidang tugasnya.

Karyawan Ketiga; berprilaku buruk, keinginannya sedikit bekerja gajinya besar, ia mau bekerja jika majikan mulai naik pitam atas prilakunya, ia bekerja karena takut pada sang majikan, urusan gaji paling nomor satu, kahwatir jangan -jangan  dikurangi oleh sang majikan. Terhadap karyawan ini sang majikan kerap marah, karena dikecewakan dengan prilakunya, dan berencana suatu saat akan mem-PHK nya

Dalam kehidupan ini manusia adalah karyawan dari Majikan Segala Majikan yaitu Allah Swt, bidang tugasnya adalah ibadah ; Wa maa kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduuni  (Aku tidak ciptakan jin manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu), Gajinya adalah pahala kelak diberikan di akherat, adapun jaminan sarana penghidupan di dunia hanyalah rahmat bukan pahala, jika kenikmatan dunia merupakan pahala tentu amat  hina.

Rosululloh Saw bersabda : " Janganlah beribadah seperti hamba yang buruk jika takut ia beribadah dan jika aman ia enggan, janganpula seperti pekerja jika dibayar ia bekerja jika tidak dibayar ia enggan"
(Al Hikam - Ibnu Athoilah)